PERAN STRATEGIS IMAM MASJID
“Peran
Strategis Imam”
Imam adalah sosok yang diharapkan mampu menjawab persoalan umat, khususnya dibidang sosial keagamaan. Lebih daripada itu, pada zaman permulaan Islam, peran dan fungsi imam sangatlah komplek, dari urusan sholat berjamaah sampai urusan sosial politik. Bagaimana Rasulullah SAW. dilanjutkan oleh Khulafaurrasyidin dan para khalifah setelahnya, selain menjadi imam sholat, mereka juga sebagai “imam” disetiap sendi kehidupan masyarakat. Melalui fatwa merekalah para imam, pemimpin negara membuat kebijakan-kebijkan strategis untuk memakmurkan rakyatnya. Dan masih lagi yang lainnya.
Akan
tetapi, belakangan peran dan fungsi imam masjid yang sangat strategis itu sudah
mulai bergeser. Dalam banyak hal, peran mereka lebih banyak hanya dalam
persoalan ibadah (sholat lima waktu). Tidak banyak masyarakat yang kemudian
memposisikan imam sebagaimana mestinya, lebih tragisnya lagi belakangan banyak
imam yang diposisikan sebagai “pegawai” sebuah lembaga atau yayasan dengan
tugas dan tanggung jawab yang sudah ditentukan. Pada akhirnya, peran imam
masjid menjadi sangat terbatas, dan lebih tragis lagi, mereka kehilangan marwah
atau wibawa dimata masyarakat. Pada saat itulah, masyarakat mulai tidak
terdidik. Dengan perlahan, sedikit demi sedikit masyarakat semakin jauh dari
para imam (baca : ulama’), yang pada akhirnya tarbiyah tidak berjalan sehingga
tatanan masyarakat semakin jauh dari nilai-nilai ajaran agama Islam.
Peran
dan fungsi imam masjid yang sangat strategis itu harus senantiasa diupayakan,
dan tentunya menjadi hajat bersama. Sebagai imam masjid, Rasulullah SAW. sangat
memperhatikan persatuan dan kesatuan dikalangan para sahabatnya. Bila sahabat
berbeda pendapat, Rasulullah menengahi perbedaan itu dan kalau sahabat memiliki
gagasan dan pendapat yang baru selama tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip
Islam, maka Rasulullah SAW. sangat senang dengan pendapat dan gagasan itu.
Dewasa ini, sebagaimana kita ketahui, masih banyak masyarakat atau umat
Islam yang awam terhadap ajaran Islam. Hal tersebut diperparah lagi dengan
adanya perbedaan cara pandang dalam memahami ajaran Islam, sehingga sebagian
umat Islam masih bingung terhadap ketentuan-ketentuan Islam. Kebingungan umat
itu sebenarnya bisa diatasi manakala imam masjid bisa menjadi rujukan atau
tempat bertanya yang mampu memberikan jawaban yang luas tapi mudah dipahami,
termasuk dalam bersikap dan bertindak dalam masalah-masalah yang sifatnya
pribadi agar tidak menyimpang atau bertentangan dengan ajaran Islam.
Sebagai imam masjid, Rasulullah Saw sering mendapat pertanyaan dari
para sahabat dan beliau memberikan jawaban sesuai dengan petunjuk Allah SWT.
Ini berarti, imam masjid pada masa sekarang harus dapat menjadi rujukan dalam
masalah-masalah kehidupan jamaah yang ditinjau dari sisi keislaman. Wallahu
A’lam.
Oleh : A. Saiful Ulum, S.Sos.I
Divisi Diklat & kaderisasi PD IPIM Kota Batam
.jpeg)
0Komentar