Langsung ke konten utama
TUA0TUdiTUMlTfClBSr7GUC8TA==

Headline

Search

Translate

Formulir Kontak

Menjaga Bumi, Menata Hati: Kunci Meraih Rahmat Ilahi

 KHUTBAH JUM'AT


Menjaga Bumi, Menata Hati: Kunci Meraih Rahmat Ilahi


KHUTBAH PERTAMA

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ.أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، الَّذِي خَلَقَ الْأَرْضَ وَأَصْلَحَهَا وَجَعَلَ رَحْمَتَهُ قَرِيبًا مِنَ الْمُحْسِنِينَ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، الدَّاعِي إِلَى رَبِّهِ خَوْفًا وَطَمَعًا.اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ.أَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ اللَّهِ، أُوصِيكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ، وَمِنْ صِفَاتِ الْمُتَّقِينَ أَنَّهُمْ يُصْلِحُونَ فِي الْأَرْضِ وَيَدْعُونَ رَبَّهُمْ رَغَبًا وَرَهَبًا.


Ma’asyiral Muslimin, Rahimakumullah,

Segala puji bagi Allah, Dzat yang telah menciptakan bumi dalam keteraturan yang sempurna, lalu mengutus para nabi untuk menyempurnakan tatanan moral dan sosial di atasnya. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, yang mengajarkan kita untuk berdoa kepada Allah dengan penuh rasa takut dan harap.


Melalui mimbar yang mulia ini, khatib berwasiat kepada diri pribadi dan kepada seluruh jamaah, marilah kita senantiasa memperkuat takwa kita kepada Allah. Dan sesungguhnya, di antara sifat orang bertakwa adalah mereka yang senantiasa berbuat perbaikan di muka bumi dan menyeru Tuhan mereka dengan penuh harap dan cemas.


Hadirin sidang Jumat yang dimuliakan Allah,

Seorang mukmin dituntut untuk memiliki dua dimensi kesalehan yang tak terpisahkan: kesalehan sosial dan kesalehan spiritual. Kesalehan sosial tercermin dari bagaimana ia berinteraksi dengan alam dan sesama makhluk, sementara kesalehan spiritual tercermin dari bagaimana ia menata hatinya saat berinteraksi dengan Allah, Sang Pencipta. Dua dimensi agung ini terangkum dengan sangat padat dan indah dalam firman Allah di Surat Al-A’raf, ayat 56:

وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا ۚ إِنَّ رَحْمَتَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ

Artinya: "Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik (muhsinin)."


Ayat ini memberikan kita tiga pelajaran fundamental yang menjadi kunci untuk meraih rahmat Allah.


Pelajaran Pertama: Larangan Merusak Tatanan yang Telah Baik 

(وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا)

Perintah ini adalah pilar kesalehan sosial. Kata ifsād (kerusakan) memiliki makna yang sangat luas:

  1. Kerusakan Fisik dan Ekologis: Mencemari lingkungan, menebang pohon secara liar, membuang sampah sembarangan, eksploitasi alam yang serakah. Allah telah menciptakan bumi dalam keseimbangan (ba'da ishlāhihā), dan tugas kita sebagai khalifah adalah merawatnya, bukan merusaknya.

  2. Kerusakan Moral dan Sosial: Menyebarkan fitnah, hoax, adu domba, kezaliman, korupsi, dan kemaksiatan. Allah telah "memperbaiki" tatanan sosial dengan menurunkan syariat melalui para nabi. Maka, setiap perbuatan maksiat pada hakikatnya adalah sebuah ifsād, sebuah upaya merusak tatanan moral yang telah Allah tetapkan. Sebagaimana firman-Nya:

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ

"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia." (QS. Ar-Rum: 41).


Seorang mukmin sejati adalah agen perbaikan (ishlāh), bukan agen perusakan (ifsād). Ia menjaga lisannya, perbuatannya, dan kebijakannya agar tidak menimbulkan mudarat bagi sesama dan alam semesta.


Pelajaran Kedua: Keseimbangan Hati dalam Berdoa (وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا)

Setelah mengatur hubungan kita dengan bumi, ayat ini mengatur hubungan kita dengan langit. Ini adalah pilar kesalehan spiritual. Hati seorang mukmin saat berdoa dan beribadah harus terbang dengan dua sayap yang seimbang:

  1. Khauf (Rasa Takut): Takut akan azab Allah, takut ibadahnya tidak diterima, takut tergelincir dalam dosa. Rasa takut ini melahirkan kehati-hatian, kerendahan hati, dan mencegah kita dari sifat sombong dan meremehkan dosa.

  2. Thama' (Penuh Harap): Harapan yang besar akan ampunan Allah, rahmat-Nya, dan surga-Nya. Rasa harap ini melahirkan optimisme, semangat untuk bertaubat, dan mencegah kita dari keputusasaan. Sebesar apapun dosa kita, harapan akan ampunan Allah harus lebih besar. Allah berfirman dalam hadits qudsi: "Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau datang kepada-Ku dengan dosa sepenuh bumi, kemudian engkau bertemu dengan-Ku dalam keadaan tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatu pun, niscaya Aku akan datang kepadamu dengan ampunan sepenuh itu pula." (HR. Tirmidzi).


Imam Al-Ghazali menggambarkan bahwa khauf adalah cambuk yang mendorong kita untuk beramal, sementara thama' adalah penuntun yang menarik kita menuju tujuan. Keduanya harus berjalan seimbang.


Pelajaran Ketiga: Janji Rahmat bagi Kaum Muhsinin (إِنَّ رَحْمَتَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ)

Inilah kesimpulan dan kabar gembira dari ayat ini. Siapakah yang akan mendapatkan rahmat Allah yang begitu dekat itu? Mereka adalah kaum muhsinin, orang-orang yang berbuat baik. Siapakah mereka? Mereka adalah orang-orang yang mengamalkan dua perintah sebelumnya: tidak berbuat kerusakan di muka bumi dan senantiasa berdoa kepada Allah dengan hati yang penuh takut dan harap.

Ihsān adalah tingkatan iman tertinggi. Sebagaimana dalam Hadits Jibril, ihsān Adalah

أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ

"Engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, dan jika engkau tidak mampu melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu." (HR. Muslim).


Rasa senantiasa diawasi inilah yang membuat seorang muhsin tidak akan merusak bumi dan selalu menjaga keseimbangan hatinya. Dan bagi merekalah janji rahmat Allah yang dekat itu berlaku.


Ma’asyiral Muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah. 

Demikian khutbah Jumat ini, Semoga Allah membimbing kita untuk menjadi agen-agen perbaikan di muka bumi, menjaga lisan dan perbuatan kita dari segala bentuk kerusakan, dan semoga Allah menata hati kita agar senantiasa seimbang antara rasa takut dan harap kepada-Nya, sehingga kita layak digolongkan sebagai kaum muhsinin yang dekat dengan rahmat-Nya.


بَارَكَ اللَّهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ. أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِينَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ.


KHUTBAH KEDUA

الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.أَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ اللَّهِ، اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.قَالَ اللَّهُ تَعَالَىٰ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيمِ:إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا.اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ.

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ.اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ الْمُحْسِنِينَ الَّذِينَ يَجْتَنِبُونَ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ وَيَدْعُونَكَ خَوْفًا وَطَمَعًا. اللَّهُمَّ ارْزُقْنَا قُرْبَ رَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ.رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.

عِبَادَ اللَّهِ، إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ. فَاذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلَىٰ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ.أَقِيمُوا الصَّلَاةَ.



Ahmad Jamzuri Saud|

Sekretaris Umum PD IPIM Kota Batam|

Ketua MUI Batam Kota|

Menjaga Bumi, Menata Hati: Kunci Meraih Rahmat Ilahi
Next Post

0Komentar

© Copyright - ipimkotabatam. All rights reserved.